Sebab kata dia, wartawan tentunya mengetahui wilayah-wilayah yang memiliki potensi kerawanan karena kerjanya selalu di lapangan.
“Kawan-kawan wartawan inikan hampir setiap hari di lapangan untuk mencari berita. Tentunya, saya yakin kawan-kawan peroleh beragam informasi dan salah satu tentang situasi dan kondisi sebuah desa menjelang Pemilu 2024. Untuk itu, silakan sampaikan ke kami wilayah-wilayah mana yang dianggap berpotensi rawan,” pintah Emanuel.
Selain pemetaan potensi kerawanan di desa, Emanuel juga meminta agar wartawan dapat memberi informasi jikan menemukan ASN, Pemerintah Desa yang terlibat dalam politik praktis.
Pasalnya, beberapa lembaga tersebut yang dimaksud tidak diijinkan oleh undang-undang untuk mengkampanyekan salah satu peserta pemilu.
“Bukan hanya Pemerintah Desa dan ASN, TNI Polri pun harus menjaga netralitas dalam proses ini. Termasuk pula wartawan untuk tetap mengedepankan integritasnya dalam menyiarkan segala bentuk pemberitaan,” tegasnya.
Dengan kehadiran wartawan, Emanuel mengharapkan supaya keterbatasan tenaga pengawas lapangan Bawaslu SBD dapat terbantukan demi mencegah segala pelanggaran yang hendak merusak pesta demokrasi.***











