TIMEXNTT – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, Yohanis Frin Tuka disemprot oleh petani. Yohanis dinilai tidak konsisten dengan kesepakatan awal pada saat sosialisasi.
Petani pertanyakan kesepakatan hasil sosialisasi yang mana, pencairan akan dilakukan secara kolektif. Artinya, jika ditemukan kelompok yang bermasalah, maka akan berdampak dikelompok lain.
Sayangnya, ketika 5 kelompok dianggap bermasalah oleh pihak dinas, pencairan di kelompok lain pun tetap dilakukan.
Hal ini pun yang memicu amarah petani semakin memuncak. Mereka menduga bahwa ada yang tidak beres di dinas tersebut.
Untuk diketahui, 5 kelompok yang dianggap bermasalah ini bukan karena tidak menyelesaikan pekerjaan sumur bor, melainkan diduga karena menggunakan merk pompa Grundfoz. Sedangkan kelompok yang menggunakan pompa merk Lorentz mulus-mulus saja melakukan pencairan.
Ketua Kelompok Ngindi Ate, Theodorus Bilhelus Reda Lete mengatakan, sesuai hasil kesepakatan awal pada saat sosialisasi, pihak dinas menyampaikan bahwa proses pencairan dilakukan secara kolektif.











