“Kita tahu bersama, data lama belajar di Kabupaten Sumba Barat Daya hanya 6,3 tahun, artinya anak-anak SBD hanya tamat SD, maksimal SMP. Pendidikan menjadi prioritas yang kami perjuangkan, kami ingin melihat bagaimana Sumba Barat Daya mampu menghasilkan generasi hebat,” katanya lagi.
Lebih lanjut, ia menuturkan, pada tahun 2045, Indonesia akan berhadapan dengan bonus demografi.
Melihat situasi Sumba Barat Daya bahwa usia produktif lebih banyak lansia dibandingkan anak-anak kondisi ini kalau tidak dipersiapkan, SDM akan menjadi persoalan bagi bangsa, khsusunya daerah ini.
Namun, ketika usia produktif lebih banyak jumlahnya, namun tidak mempunyai pengetahua dan skil, hal ini juga akan menjadi beban.
“Sehingga dimulai dari sekarang saya berkomitmen mengajak kita semua untuk berpikir bagaimana meningkatkan SDM yang berkualitas,” pintahnya.
Dirinya pun mengingatkan para guru apabila menemui kendala dalam pelaksanaan tugas agar berkoordinasi secara berjenjang melalui Kepala Sekolah maupun Dinas terkait.











