TIMEXNTT – Masyarakat di Kampung Ratenggaro bersama tetua adat sudah merencanakan untuk pertemuan bersama dalam melakukan pembenahan dan pengelolaan kampung sebagai salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi.
Namun, mereka tidak pernah menyangka akan terjadi polemik lain yang hendak menjadi viral buntut dari tindakan-tindakan oknum tertentu yang dinilai telah mengganggu kenyamanan wisatawan yang datang berkunjung.
Sebelum viral, penjagaan loket untuk sementara waktu lagi kosong serta pengamanan sekitar kampung maupun pantai juga kosong. Tak ada aktivitas apapun.
Pengosongan sementara penjaga dan petugas keamanan dilakukan buntut dari persoalan internal kampung yang saat ini sudah terjadi sejak 2 bulan lalu.
Mereka masih dalam proses upaya menyelesaikan persoalan internal, sayangnya, sebelum mendamaikan secara adat antar warga yang bermasalah, malah sudah dihadapkan dengan persoalan baru.
Pihak Lembaga Adat Kampung Ratenggaro belum melaksanakan proses perdamaian antar warga karena masih dalam suasana duka.