TIMEXNTT – Petani di Sumba Barat Daya meminta supaya Dinas Pertanian jangan manfaatkan SDM kelompok yang minim untuk dijebak dalam permainan mereka.
Sebab, Dinas Pertanian SBD terkesan menyudutkan kelompok dalam pekerjaan sumur bor yang dinilai oleh mereka sedang bermasalah.
Anehnya, Dinas Pertanian SBD menarik kesimpulan bahwa 5 unit sumur bor dari 33 unit yang sedang bermasalah tanpa alasan yang kuat.
Padahal, beberapa kelompok yang dianggap masalah ini, ditemukan sudah memanfaatkan air hasil pengeboran pada tahap I.
Petani pun heran karena pekerjaan mereka yang sudah 100 persen malah dianggap bermasalah. Dampaknya, kelompok tidak diberikan rekomendasi pencairan tahap II.
Usut punya usut, rekomendasi tidak diberikan ternyata karena kelompok tidak menggunakan Lorentz sebagaimana yang menjadi keinginan Dinas Pertanian SBD.
Sejumlah kelompok tani yang dipaksa menggunakan Lorentz mengakui bahwa hingga awal bulan Mei tahun 2025 ini belum pernah bertemu pemilik merk Lorentz.
Padahal, dalam pekerjaan ini, Dinas Pertanian SBD hanya punya tugas mengawasi. Sebab, jika ada kendala, maka petani yang akan menjadi korban.