“Lanjutkan beritanya, pastikan lagi siapa camatnya dan kecamatan mana,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa wilayah yang dipimpinnya itu sedang membangun pagar tembok.
Lantaran sedang membangun tembok, ia malah merasa bahwa pemberitaan tersebut ditujukan kepadanya. Bahkan, ia menyebut kepala desa di kecamatan itu sedang beraksi dalam mencari penuli berita tersebut.
“Telusuri ya. Saya kasih tahu, salah satu kecamatan yang membangun tembok itu Kecamatan saya dan kepala-kepala desa saya itu sudah beraksi untuk cari tahu ini orang pak camat jangan sampai arahnya ke kita. Harus pastikan kecamatan mana, camatnya siapa sampaikan,” ngakunya.
Sebelumnya, sebagaimana dalam pemberitaan awal, masyarakat Sumba Barat Daya dikejutkan dengan dugaan yang dilakukan oleh oknum camat disalah satu kecamatan yang mewajibkan setiap kepala desa untuk menyetor sejumlah uang.
Sebut saja Kecamatan Y. Pimpinan di Kecamatan Y melakukan permintaan itu guna membuat pagar tembok.
Ia mewajibkan setiap kepala desa yang berada di wilayah kecamatan itu untuk menyetor uang sebanyak Rp10 juta.