TIMEXNTT – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, Yohanes Frin Tuka mengaku tidak mengetahui jumlah deker pada pekerjaan jalan usaha tani di Dusun Pancasila, Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat.
Untuk diketahui, saat ini masyarakat pengguna jalan usaha tani itu mempertanyakan tembok penahan dan deker yang dijanjikan.
Sebab, mereka merasa rugi jika musim penghujan, sirtu jalan akan terkikis oleh air hujan. Dampaknya, hasil pertanian akan dikorbankan.
Sayangnya, ketika pekerjaan itu dianggap selesai, tidak ada deker dan tembok penahan yang dibuat disekitar lahan pertanian milik warga setempat.
Mereka juga pertanyakan soal keterbukaan informasi tentang jumlah anggaran serta volume jalan, jumlah deker, ketebalan sirtu dan tembok penahan yang terdapat dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan(RAP).
Bahkan, selama proses pengerjaan jalan usaha tani itu disebut tidak terpasang papan informasi.
Dikonfirmasi, Kadis Pertanian Sumba Barat Daya, Yohanes Frin Tuka malah mengaku tidak mengetahui jumlah deker yang hendak dikerjakan dalam pembuatan jalan usaha tani tersebut.