Regional

Anak Tukang Sensor Kayu Dari Wewewa Barat SBD Lulus TNI Angkatan Laut; Menepis stigma pungli

×

Anak Tukang Sensor Kayu Dari Wewewa Barat SBD Lulus TNI Angkatan Laut; Menepis stigma pungli

Sebarkan artikel ini
20240917 084133
Bagaimana tidak, Zakarias mengakui bahwa proses anaknya dalam mengikuti seleksi sebagai TNI tidak menggunakan "orang dalam" atau uang untuk melancarkan proses seleksi.(Dokpri Rian Marviriks)

TIMEXNTT – Anak seorang tukang sensor kayu dari Desa Marokota, Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya(SBD), Nusa Tenggara Timur(NTT) lulus sebagai anggota TNI Angkatan Laut.

Tentunya, keberhasilan yang diraih anak tukang sensor, Zakarias Bobo telah menepis stigma buruk terhadap besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menjadi seorang prajurit.

Bagaimana tidak, Zakarias mengakui bahwa proses anaknya dalam mengikuti seleksi sebagai TNI tidak menggunakan “orang dalam” atau uang untuk melancarkan proses seleksi.

Baca Juga  Jalan Usaha Tani di Webar SBD Disebut Tidak Bermanfaat, Warga Pertanyakan Anggaran 300 Juta

Ia hanya menyediakan uang untuk kebutuhan administrasi dari awal berangkat hingga pada proses seleksi. Termasuk uang transportasi dari Sumba Barat Daya ke Kota Kupang, NTT.

“Awalnya kami hanya sediakan uang kapal untuk berangkat ikut tes di Kupang. Dan juga uang untuk melengkapi segala persyaratan,” ngaku Zakarias.

Baca Juga  Bupati SBD: semua kebutuhan MBG harus beli di kelompok tani, tidak boleh dari luar

Zakarias merupakan seorang tukang sensor kayu. Ia bekerja sebagai penerima jasa sensor kayu. Sedangkan, pekerjaan itu sudah ditekuninya sejak 20 tahun silam.

Zakarias mengakui bahwa selama menerima jasa sensor kayu tidak pernah melayani tawaran untuk memotong kayu kawasan atau jenis kayu yang berada di lokasi hutan lindung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *