TIMEXNTT – Dugaan korupsi dana BOS disejumlah sekolah di bawah naungan Yayasan Tunas Timur(Yatutim) kian memanas hingga menjadi atensi publik.
Dugaan penyalahgunaan dana BOS ini sempat mengejutkan masyarakat Sumba Barat Daya lantaran anggaran diduga korupsi nilainya tidak sedikit.
Dampaknya, sejumlah sekolah yang dianggap bermasalah karena terindikasi manipulasi data siswa harus ditutup.
Persoalan ini juga menjadi maistrem media guna mendapat kepastian hukum dalam penanganannya.
Sayangnya, kerja-kerja jurnalis dalam melakukan penulusuran kasus ini malah mendapat somasi dari Pengacara Soleman Lende Dapa, dan Debora Lende, Yubylate Pieter Pandango.
Namun, Yubylate Pieter Pandango melayangkan somasi kepada salah satu media yang genjot mengungkap kasus ini tidak sebagaimana mestinya. Ia melayangkan somasi melalui pesan whatshap kepada media online, HitsIDN.
Dalam isi somasi yang dikirmkan via pesan whatshap itu, Yubylate Pieter Pandango menukiskan klarifikasi terkait pemberitaan sejumlah media online, khususnya pernyataan seorang pemerhati pendidikan yang dimuat oleh Hits IDN, yang menyebut nama Debora Lende sebagai Sekretaris pada sebuah yayasan.